Sudah 10 tahun saya berdomisili di Klaten. Mulanya hanya kos, lalu ngontrak, dan sekarang menempati rumah sendiri (meskipun belum lunas). Ketika masih lajang hingga punya satu anak, saya kos di daerah Cungkrungan. Setlah anak saya berumur satu tahun, saya pindah dan kontrak rumah di bilangan Belangwetan, tepatnya di Perumahan Griya Prima. Setelah dua tahun, dan merasa mampu, saya berani mengambil rumah kreditan di Perumahan Cipta Griya Bersinar Kalikotes. Rumah inilah yang sekarang saya tempati bersama keluarga.
Inilah rumah saya di Cipta Griya Bersinar ketika belum ditempati
(di kaca jendela itu ada tulisan "TERJUAL")
Kota Klaten menjadi pilihan saya tentu saja karena saya bekerja di sini. Saya cukup bersyukur dapat tinggal di kota ini lantaran kota ini tidak terlalu jauh dari kota tumpah darahku, Sukoharjo. Hanya dengan naik motor santai saja, kota ini dapat dijangkau paling lama 45 menit.
Dibanding Sukoharjo, Kota Klaten agak lebih besar, setidaknya di kota ini ada toserba Matahari, lengkap dengan Timezone-nya. Pusat-pusat keramaiannya pun cukup banyak. Ramainya kota ini boleh jadi karena posisinya yang menghubungkan dua kota besar, yaitu Solo dan Yogyakarta. Imbas dua kota itu terlihat dari pusat-pusat keramaian yang terletak sepanjang jalan utama Solo - Yogyakarta.
Bagi saya, Kota Klaten cukup ideal untuk tempat tinggal. Kota ini tidak terlalu ramai juga tidak terlalu sepi (saya tidak begitu suka dengan keramaian dan takut akan kesepian). Di kota ini masih dapat ditemui tempat-tempat yang sejuk dan masih relatif bersih dari polusi. Kota yang mengusung slogan BERSINAR ini mungkin telah ditakdirkan untuk tempat tinggal saya yang berharap terus 'bersinar' dalam merintis karir dan membangun keluarga.
seneng baca tulisanmu Jo. sama kisahku di Bogor, kos trus nyicil rumah RS20: Rumah Sangat sangat sederhana sekali, sempit sumpek selonjor saja susah, sarana sanitasi sangat seadanya sehingga sekali sakit sungguh sukar sembuh.
BalasHapusHahaha..... ada tamu rupanya. Gus, sayang blog ini tak terawat...hahaha
Hapus